Jejak karbon adalah jumlah emisi gas rumah kaca yang dilepaskan oleh pribadi atau kelompok dalam melakukan kegiatannya per periode tertentu. Jejak karbon dinyaatakan dalam satuan ton setara CO2 (tCO2e) atau kg setara CO2 (kgCO2e), hal ini karena gas rumah kaca bukan hanya karbon dioksida (CO2) dan dampaknya terhadap pemanasan global pun berbeda-beda.
Aktivitas manusia memberikan kontribusi pada percepatan kenaikan gas rumah kaca. Kebiasaan menggunakan kendaraan pribadi terutama mobil dibandingkan dengan kendaraan umum, perjalanan dengan pesawat udara, penggunaan pendingin udara atau pemanas ruangan, penggunaan perangkat komputer pribadi dan perangkat hiburan lainnya, adalah bentuk kebiasaan hidup yang berkontribusi terhadap percepatan pemanasan global.
Sebagian besar aktivitas manusia tersebut membutuhkan sumber energi yang saat ini, sebagian besar masih berasal dari bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas alam dan batu bara serta ekstraksi sumber daya alam lainnya.Beberapa?contoh bagaimana jejak karbon dapat dilihat berikut ini:
- Apabila kita mengendarai mobil yang berbahan bakar bensin atau solar (yang merupakan energi yang tidak terbarukan) dari satu tempat ke tempat lain, maka aktivitas ini akan menghasilkan emisi CO2 ?dalam jumlah tertentu. ?Berdasarkan perhitungan karbon yang dilakukan oleh Stena, perjalanan sejauh 1 km dengan menggunakan mobil akan menghasilkan 200 g CO2 (Asumsi: menggunakan perhitungan untuk jaringan listrik Jawa-Madura-Bali).
- Penggunaan energi listrik untuk keperluaan sehari-hari misalnya penerangan dan untuk menggerakkan atau menyalakan perangkat personal (notebook, HP, PDA, dsb) juga memproduksi sejumlah CO2 yang berasal dari pembangkit listrik yang memasok energi listrik yang dipakai. Untuk setiap lampu berdaya 10 Watt yang dinyalakan selama 1 jam, CO2 yang dihasilkan adalah 9,51 g CO2.
- Apabila kita mulai mengurangi penggunaan kertas untuk kebutuhan?printing, maka, kita bisa mengurangi sekitar 226,8 g CO2 per lembarnya. Oleh karena itu, memilah bahan yang akan kita?print, dan melakukannya secara bolak-balik, akan sangat membantu bumi.
Beberapa tipe jejak karbon yang dikenal selama ini :
- Jejak Karbon Individu (+ keluarga)
- Jejak Karbon Organisasi
- Jejak Karbon Kegiatan
- Jejak Karbon Produk
Menghitung Jejak Karbon akan menolong baik individu maupun kelompok, untuk mengetahui berapa besar sumbangan emisi karbon yang telah diberikan kepada dunia pada satu waktu periode tertentu. Secara umum, jejak karbon dihitung dengan mengalikan faktor emisi dengan satuan aktivitas. Faktor emisi adalah besaran emisi gas rumah kaca yang dilepaskkan ke atmosfer per satuan aktivitas tertentu. Idealnya, pengukuran jejak karbon bertujuan untuk mengukur paparan karbon akibat gaya hidup dan konsumsi langsung individual atau kelompok terhadap barang dan jasa.
Dengan mengetahui paparan karbon yang dihasilkan, maka kita dapat melakukan upaya-upaya untuk mengurangi jumlah karbon yang dihasilkan sehingga dapat menekan jumlah gas rumah kaca di atmosfer. Emisi gas rumah kaca global 30% berasal dari sektor pertanian dan produksi makanan dan 80% dari jumlah tersebut berasal dari kegiatan pertanian. Maka salah satu contoh upaya untuk mengurangi emisi tersebut dengan cara jenis tanam benih langsung yang dilakukan oleh petani tersebut merupakan salah satu jenis mekanisme penanaman padi dengan mengurangi emisi gas metana.
Recent Comments